Asosiasi Sepak Bola telah menulis surat kepada FIFA untuk mengungkapkan keprihatinannya tentang hacking dokumen anti-doping bulan lalu yang terkait dengan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Bahan curian tersebut, yang diterbitkan oleh kelompok terkait Rusia, Fancy Bears, mengungkapkan bahwa beberapa pemain, termasuk lima anggota regu Argentina, diberi pengecualian medis untuk menggunakan obat terlarang.
Hal ini dimengerti bahwa bahkan sebelum kejadian ini, yang menimbulkan kecurigaan lain atas Piala Dunia musim panas mendatang di Rusia, FA telah meningkatkan keamanan cybernya dan akan terus melakukannya. Katie Chapman Tidak Memilih United.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara FIFA mengatakan: "Kami dapat memastikan bahwa FA telah mengirim surat ke FIFA terkait serangan Fancy Bears.
"Dalam jawabannya, FIFA telah menginformasikan FA bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mencegah serangan keamanan secara umum dan bahwa sehubungan dengan serangan Fancy Bears khususnya, saat ini menyelidiki insiden tersebut untuk memastikan apakah infrastruktur FIFA telah terganggu.
Penyelidikan semacam itu masih terus berlangsung.Untuk keperluan keamanan komputer pada umumnya, FIFA sendiri mengandalkan saran ahli dari pihak ketiga, karena FIFA tidak dapat dan tidak memberikan saran keamanan komputer kepada pihak ketiga. "
Apakah FA benar-benar meminta saran keamanan tidak jelas, namun Pers Association Sport mengerti bahwa jika Inggris mencapai Piala Dunia, basis tim akan disapu bersih untuk perangkat yang mengganggu.
Pemain dan staf juga akan diperingatkan untuk tidak menggunakan wifi hotel atau publik, karena telah digunakan oleh peretas untuk mendapatkan akses ke jaringan organisasi besar lainnya, dan firewall akan diperkuat dan enkripsi password.
FA diyakini khawatir dengan pencurian data sensitif dan informasi taktis.
Semua anggota partai keliling Inggris juga akan diingatkan akan pentingnya berhati-hati saat menggunakan media sosial, karena akun tersebut juga bisa di-hack.
Fancy Bears, dan kelompok lain yang terkait dengannya, telah beroperasi lebih dari satu dekade namun hanya menargetkan organisasi olahraga sejak program doping yang disponsori negara Rusia terungkap pada tahun 2016.
Selama setahun terakhir, mereka telah mencuri korespondensi anti-doping dan data dari Federasi Internasional Federasi Atletik dan Badan Anti-Doping Dunia, dengan tujuan jelas untuk mempermalukan atlet dan pejabat non-Rusia.
Sebagian besar dari apa yang telah mereka nyatakan tidak penting, namun mereka menemukan pengecualian medis dari Bradley Wiggins untuk menggunakan kortikosteroid yang kuat selama karir bersepeda dan kekhawatiran ahli anti-doping IAAF tentang data darah Sir Mo Farah.
Keprihatinan tersebut akhirnya diatasi dan tidak ada saran bahwa baik Farah atau Wiggins, yang sama-sama menolak melakukan kesalahan, melanggar peraturan apapun.
